Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia UGM dan Warren Wilson College Pererat Kolaborasi Bahasa dan Budaya Melalui Pertemuan Tatap Muka Mahasiswa

Yogyakarta, 13 Mei 2025 — Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM) menyelenggarakan pertemuan langsung antara mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia dengan mahasiswa dari Warren Wilson College, North Carolina, Amerika Serikat pada Selasa, 13 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Indonesian Friends Program (TESIA – Teman Indonesia), sebuah inisiatif kolaboratif yang telah berlangsung secara daring sejak 2021 di tengah pandemi global COVID-19.

Pertemuan ini menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya para peserta dari kedua negara dapat berinteraksi secara langsung setelah beberapa bulan membangun komunikasi secara virtual. Acara ini turut dihadiri oleh Dr. Pujiharto, M.Hum. dan Dr. Novi Siti Kussuji Indrastuti, M.Hum., selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Dari pihak Warren Wilson College, hadir pula dua dosen pembimbing yang berperan penting dalam kerja sama ini, yaitu Prof. Kevin Kehrberg dan Prof. Siti Kusujiarti, M.A., Ph.D.

Sebanyak 15 mahasiswa dari Warren Wilson College bertemu dan berinteraksi dengan 30 mahasiswa UGM, dalam rangkaian kegiatan yang dirancang untuk mempererat pemahaman antarbudaya. Suasana keakraban semakin terasa sejak awal acara, yang dibuka dengan penampilan tari klasik gaya Yogyakarta berjudul “Sesanti Mangayu-Hayu” oleh mahasiswa UGM dari Unit Kegiatan Mahasiswa Swagayugama. Tarian ini mengisahkan seorang perempuan dewasa yang telah memahami makna kehidupan dan bersyukur atas anugerah Tuhan.

Dalam sambutannya, Dr. Novi Siti Kussuji Indrastuti selaku Koordinator TESIA menekankan nilai penting pertemuan ini. Ia menyampaikan bahwa selama proses pembelajaran daring, mahasiswa UGM telah memperkenalkan dasar-dasar bahasa Indonesia dan budaya lokal kepada mahasiswa Warren Wilson. Pertemuan langsung ini menjadi wujud nyata dari komunikasi lintas budaya yang lebih hidup dan bermakna.

Selain sesi perkenalan, kegiatan juga mencakup diskusi budaya dan pertukaran pengalaman belajar, yang memperkaya pemahaman antar peserta. Selama di Yogyakarta, para mahasiswa Warren Wilson dijadwalkan mengunjungi berbagai situs budaya dan sejarah, seperti Keraton Yogyakarta, Taman Sari, Malioboro, Candi Prambanan, dan Candi Borobudur, dengan bimbingan informal dari mahasiswa UGM di luar jam kelas.

Para peserta dari Amerika akan tinggal di kawasan Bulaksumur, lingkungan kampus Universitas Gadjah Mada, yang dikenal dengan nuansa akademik dan keragaman sosial budaya. Mahasiswa UGM akan turut membantu dan mendampingi mereka selama berada di Indonesia.  Melalui inisiatif ini, Universitas Gadjah Mada kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat hubungan internasional melalui pendidikan, diplomasi budaya, dan kerja sama yang berkelanjutan antarbangsa.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*